Jumat, 21 April 2017

Cerita Sex Dengan Sang Mertua

Cerita Sex Dengan Sang Mertua

 Cerita Sex Dengan Sang Mertua - Ini berawal saat ibunya sakit dan harus masuk rumah sakit dan Paul harus terbang ke luar kota untuk urusan bisnis yang amat penting. Paul tadinya tak setuju saat Emma meminta papanya, Jack, agar menginap di rumah mereka untuk sementara untuk menemaninya pergi ke rumah sakit, mengatakan padanya bagaimana hal itu akan mengganggu pikirannya karena dia adalah titik penting dalam negosiasi kali ini.




Dan pikiran yang sangat mengganggunya itu adalah karena dia curiga sudah sejak dulu papanya ada 'perasaan lain' pada Emma istrinya. Emma merasa sangat marah pada Paul, karena sangat egois dan dengan perasaan cemburunya itu. Bukan hanya kali ini Paul meragukan kesetiaannya terhadap perkawinan mereka dan kali ini dia merasa telah berada dalam puncaknya.. Dan dia tahu dia akan membuat Paul membayar sikapnya yang menjengkelkan itu.

Ketika itu terjadi, Jack tiba pada hari sebelum Paul terbang ke luar kota untuk bertemu kliennya. Dia tidak membiarkan kedatangan Jack mengganggu jadwalnya, meskipun dia akan membiarkan papanya bersama Emma tanpa dia dapat mengawasinya selama beberapa hari kedepan. Ini adalah segala yang Emma harapkan dan lebih, ketika dia menyambut Jack dengan secangkir teh yang menyenangkan..

Dia bisa katakan dari perhatian Jack yang ditunjukkannya pada kunjungan itu. Mata Jack berbinar saat dia tahu Paul akan pergi besok pagi-pagi benar, dan dia mendapatkan Emma sendirian dalam beberapa hari bersamanya. Emma sangat menarik, yang sungguhpun dia tahu sudah tidak punya kesempatan terhadap Emma, dia masih berpegang pada harapannya, dan berbuat yang terbaik untuk mengesankannya, dan menggodanya.

Emma tersanjung oleh perhatiannya, dan menjawab dengan mengundang bahwa mereka berdua dapat mulai untuk membiarkan harapan dan pemikiran yang telah dia kubur sebelumnya untuk mulai kembali ke garis depan itu.

Sudah terlambat untuk jam kunjungan rumah sakit sore itu, sehingga mereka akan kembali lagi esok paginya sekitar jam sebelas. Emma menuangkan beberapa gelas wine untuk mereka berdua sekembalinya dari rumah sakit petang itu.

"Aku harus pergi dan mandi.. Aku kira aku tidak punya waktu pagi nanti".
"Oh bisakah Papa membiarkan showernya tetap hidup? Aku juga mau mandi jika Papa tidak keberatan."

Emma mau tak mau nanti akan menyentuh dirinya di dalam shower, bayangan tangan Jack pada tubuhnya terlalu menggoda dan rasa marah terhadap suaminya sangat sukar untuk dienyahkan dari pikirannya.

Dia belum terlalu sering mengenakan jubah mandi sutera itu sebelumnya, tetapi memutuskan untuk memakainya malam ini. Hasrat hatinya mendorongnya untuk melakukannya untuk Papa mertuanya, Paul bisa protes padanya jika dia ingin. Terlihat pas di pinggangnya dan dengan tali terikat, membuat dadanya tertekan sempurna. Itu nampak terlalu 'intim' saat dia menunjukkan kamar mandi di lantai atas. Emma meninggalkannya, dan kemudian kembali semenit kemudian.

"Aku menemukan salah satu jubah mandi Paul untuk Papa" dia berkata tanpa berpikir saat dia membukakan pintu untuknya. Di dalam cahaya yang remang-remang Emma dapat melihat pantatnya yang atletis.

Mereka duduk bersama di atas sofa, melihat TV. Dan setelah dua gelas wine lagi, Emma tahu dia akan mendorong 'keinginan' manapun yang Jack ingin lakukan. Dia sedikit lebih tinggi dari Paul, maka jubahnya hanya sampai setengah paha berototnya. Mau tak mau Emma meliriknya sekilas dan ingin melihat lebih jauh lagi. Dengan cara yang sama, Jack sulit percaya akan keberuntungannya untuk duduk disamping Emma yang berpakaian sangat menggoda dan benaknya mulai membayangkan lebih jauh lagi. Jack akan dikejutkan nantinya jika dia kemudian mengetahui hal sederhana apa yang akan membuat hasratnya semakin mengakar..

Besok adalah hari ulang tahun Emma, dan Paul lupa seperti biasanya, alasannya bahwa tidak ada waktu untuk lakukan apapun ketika dia sedang pergi, dan dia telah berjanji pada Emma kalau dia akan berusaha untuk mengajaknya untuk sebuah dinner yang manis ketika pulang. Kenyataannya bahwa Jack tidak hanya tidak melupakan, tetapi membawakannya sebuah hadiah yang menyenangkan seperti itu, menjadikan hatinya lebih hangat lagi. Dia seperti seorang anak perempuan kecil yang sedang membuka kotak, dan menarik sebuah kalung emas.

"Oh Papa.. Papa seharusnya tidak perlu.. Ini indah sekali"
"Tentu saja aku harus.. Tapi aku takut itu tidak bisa membuat kamu lebih cantik cintaku.. Sini biarku kupasangkan untukmu"
"Ohh Papa!"

Emma merasa ada semacam perasaan cinta untuknya saat dia berada di belakangnya. Dia harus lebih dulu mengendurkan jubah untuk membiarkan dia memasang kaitan di belakang, dan ketika dia berbalik ke arahnya, Jack tidak bisa menghindari tetapi matanya mengarah pada belahan dada Emma yang menyenangkan.

"Oh.. Apa rantainya kepanjangan?" ia berharap, menatap kalung yang melingkar di atas dada lezatnya.
"Tidak Pa.. Ini menyenangkan" dia tersenyum, menangkap dia memandang ke sana lebih banyak dari yang seharusnya diperlukan.
"Oh terima kasih banyak.."

Emma menciumnya dengan agak antusias dibanding yang perlu dilakukannya dan putus tiba-tiba dengan sebuah gairah dipermalukan. Kemudian Jack menangkap momen itu, menarik punggungnya seolah-olah meredakan kebingungannya dan menciumnya dengan perasaan jauh lebih dibandingkan perasaan seorang mertua.

"Selamat ulang tahun sayang" katanya, saat senyuman mereka berubah jadi lebih serius.
"Oh terimakasih Papa"

Emma menciumnya kembali, menyadari ini adalah titik yang tak bisa kembali lagi, dan kali ini membiarkan lidahnya 'bermalas-malasan' terhadapnya. Dia baru saja mempunyai waktu untuk merapatkan jubahnya kembali saat Paul meneleponnya untuk mengucapkan selamat malam dan sedikit investigasi. Paul ingin bicara pada papanya dan memintanya agar menyimpan cintanya untuk ibunya yang sudah meninggal. Mata Emma tertuju pada Jack saat dia menenteramkan hati putranya di telepon, mengetahui dia akan membiarkan pria ini melakukan apapun..

"Aku sangat suka ini Pa.." Emma tersenyum ketika telepon dari Paul berakhir. Dia menggunakan alasan memperhatikan kalungnya untuk membuka jubahnya lagi, kali ini sedikit lebih lebar.
"Apa kamu pikir ini cocok untukku?"
"Mm oh ya.." dia tersenyum, matanya menelusuri bagian atas gundukan lezatnya, dan untuk pertama kalinya membiarkan gairahnya tumbuh.

Emma secara terbuka mempresentasikan payudaranya untuk kekasihnya, membiarkan dia menatapnya ketika dia membusungkan dadanya jauh lebih lama dibandingkan hanya sekedar untuk memandangi kalung itu. Dia mengangkat tangannya dan memegang mainan kalung itu, mengelus diantara dadanya, menatap tajam ke dalam matanya.

"Kamu terlihat luar biasa dengan memakainya" dia tersenyum.

Nafas Emma yang memburu adalah nyata ketika tangan kekasihnya telah menyentuhnya di sana, dan pandangannya yang memikat saat kekasihnya menyelami matanya memberi dia tiap-tiap dorongan. Mereka berdua tahu apa yang akan terjadi kemudian, sudah terlalu jauh untuk menghentikannya sekarang. Dia akan bercinta dengan Papa mertuanya. Mereka berdua juga menyadari, bahwa tidak perlu terburu-buru kali ini, mereka harus lebih dulu membiarkan berjalan dengan sendirinya, dan walaupun kemudian itu akan menjadi resikonya nanti.

Emma bisa melihatnya sekarang kalau 'pertunjukannya' yang nakal telah memberi efek pada gairah kekasihnya. Gundukan yang terlihat nyata di dalam jubahnya menjadikan jantungnya berdebar kencang, dan kekasihnya menjadi bangga ketika melihatnya menatap itu, seperti halnya dia yang memandangi payudaranya.

"Kamu sudah cukup merayuku.. Kamu nakal!" Emma tersenyum pada kata-kata terakhirnya, memberi dia pelukan yang lain. Pelukan itu berubah menjadi sebuah ciuman, dan kali ini mereka berdua membiarkan perasaan mereka menunjukkannya, lidah mereka saling melilit dan memukul-mukul satu sama lain. Emma merasa tali jubahnya mengendur, dan Jack segera merasakan hal yang sama.

"Oh Jack.. Kita tidak boleh" dia menjauh dari kekasihnya sebentar, tidak mampu untuk hentikan dirinya dari pemandangan jubahnya yang terbuka cukup lebar untuk melihat ujung penisnya yang tak terukur membesar diantara pahanya yang kuat.

"Ohh Emma.. Aku tahu.. Tapi kita harus" dia menarik nafas panjang, memandang pada perutnya untuk melihat kewanitaannya yang sempurna, telah merekah dan mengeluarkan cairannya. Detak jantung Emma bahkan jadi lebih cepat saat dia lihat tonjolannya menghentak lebih tinggi ke udara saat kekasihnya memandang bagian paling intimnya.

"Oh Jack sayang.." desahnya pelan saat kekasihnya memeluknya, jubahnya tersingkap dan dia terpana akan tonjolannya yang sangat besar di bagian bawahnya. Itu sepertinya memuat dua prem ranum yang membengkak dengan benihnya yang berlimpah. Dia tidak bisa hentikan dirinya sekarang.. Dia membayangkan dirinya berenang di dalamnya.

"Emma cintaku.. Betapa lamanya aku menginginkanmu.." katanya saat ia menggapai paha Emma.
"Oh Jack.. Seandainya aku tahu.. Setiap kali Paul bercinta denganku aku membayangkan itu adalah kamu yang di dalamku.. Papa termanis.. Apakah aku terlalu jahat untuk katakan hal seperti itu?"
"Tidak kekasihku.." jawabnya, mencium lehernya dan turun pada dadanya, dan membuka jubahnya lebih lebar lagi untuk agar tangannya dapat memegang payudaranya. Mereka berdua ingin memanfaatkan momen itu..
"Apakah kamu ingin aku di sana sekarang?"
"Oh Jack.. Ya.. Papa" erangnya kemudian mengangkat jubahnya dan tangannya meraih penisnya.
"Aku sangat menginginkannya"
"Oh Emma.. Kekasihku, apakah ini yang kamu ingin?" dia mengerang, memegang jarinya di sekitar batang berdenyutnya yang sangat besar.
"Oh ya Papa.. Penismu.. Aku ingin penis Papa di dalamku"
"Sayangku yang manis.. Apa kamu menginginkannya di sini?" kekasihnya melenguh, menjalankan jemarinya yang pintar sepanjang celah itu, menggodanya, membuat matanya memejam dengan nikmat. Emma hampir merintih ketika dia menatap mata kekasihnya.
"Mm penis Papa di dalam vaginaku"
"Ahh anak manisku tercinta" Emma menjilat jarinya dan menggosoknya secara lembut di atas ujung kejantanannya yang terbakar, membuat kekasihnya merasa ngeri dengan kegembiraan.
"Kamu ingin jadi nakal kan Pa.. Kamu ingin orgasme di dalamku" Emma menggoda, meninggalkan pembesaran tonjolan yang bagus, dan mengalihkan perhatiannya kepada buah zakarnya yang membengkak.

Sekarang adalah giliran kekasihnya untuk menutup matanya dengan gairah yang mengagumkan.

"Kamu ingin meletakkan spermamu di dalam istri putramu.. Kamu ingin melakukan itu di dalam vagina gadis kecilmu"

Dia hampir menembakkannya bahkan waktu Emma menggodanya, tetapi entah bagaimana menahan ombak klimaksnya, dan mengembalikannya pada Emma, keduanya sekarang saling memegang pinggang satu sama lainnya.

"Dan kamu ingin benih Papa di dalam kandunganmu kan.. Dalam kandunganmu yang dahaga.. Membuat seorang bayi kecil di dalam kandungan suburmu" dia tidak bisa semakin dekat kepada tanda untuknya.. Emma telah memimpikan kekasihnya memberinya seorang anak, Emma gemetar dan menggigit bibirnya saat jari tangan kekasihnya diselipkan di dalam saluran basahnya.

"Papa.. Oh ya.. Ya.. Tolong.. Aku sangat menginginkannya.."

Paul belum pernah punya keinginan membicarakan tentang hal itu.. Emma tidak benar-benar mengetahui apakah dia ingin seorang anak, sekalipun begitu pemikiran itu menjadi sebuah gairah yang luar biasa. Bibirnya menemukannya lagi, dan tenggelam dalam gairahnya, lidah mereka melilit lagi dengan bebas tanpa kendali yang sedemikian manis.

Emma membiarkan jubahnya terbuka seluruhnya sekarang, menekankan payudaranya secara lembut melawan dada berototnya, perasaan geli membuat cairannya lebih berlimpah. Jantungnya terisi dengan kenikmatan dan antisipasi, pada pikiran bahwa dia menginginkan dirinya.. Bahwa seluruh gairah Emma akan terpenuhi dengan segera.

"Oh gadis manisku yang jahat" lenguhnya saat bibir Emma menggodanya.
"Aku akan pergi sebentar" dia tersenyum dengan mengundang saat dia menoleh ke belakang dari pintu.
"Jangan pergi" Emma melangkah ke lantai atas, jubahnya berkibar di sekitarnya lagi saat dia memandangnya.

Emma tidak perlu merasa cemas, suaminya sedang berada jauh di sana dengan segala egoisme kesibukannya, dan Emma mengenal bagaimana kebiasaanya. Jantung Emma dilanda kegembiraan lebih ketika dia melepaskan jubahnya dan berjalan menuju dia.. Pada Papa mertuanya.. Telanjang dan siap untuk menyerahkan dirinya seluruhnya kepada kekasihnya.

Ketika dia mendengar langkah kaki Emma pada tangga, dia lalu keluar dari jubahnya dan sekarang berlutut di atas permadani di depan perapian, menghadapinya ketika dia masuk, ereksinya semakin besar dalam posisi demikian. Emma berlutut di depannya, tangannya memegang obyek hasratnya, yang berdenyut sekilas, lembut dan demikian panas dalam sentuhannya. Matanya terpejam dalam kenikmatan murni saat Emma berlutut dan mencium ujung merah delima itu, matanya terbuka meresponnya, dan mengirim beberapa tetesan cairan lezat kepada lidah penggemarnya. Kekasihnya mengelus payudaranya dan menggoda puting susunya yang gemuk itu.

"Aku sudah siap Pa.. Malam ini seutuhnya milikmu"
"Emma sayang, kamu indah sekali.." kekasihnya memujinya dan dia tersenyum dengan bangga.
"Oh Papa.. Kumohon. Aku sangat menginginkannya.. Aku ingin benihmu di dalamku"
"Sepanjang malam cintaku.." kekasihnya tersenyum, rebah bertumpu pada sikunya lalu menyelipkan tangannya diantara paha Emma.
"Kita berbagi tiap momen"

Emma rebahan pada punggungnya, melebarkan lututnya membiarkan jari kekasihnya berada di dalam rendaman vulvanya.

"Ohh mm Papa sayang.." Emma melenguh saat jari kekasihnya merangsang tunas kesenangannya tanpa ampun.
"Mm betapa aku sangat memuja perempuan kecilku.." Kekasihnya menggodanya ketika wajahnya menggeliat di puncak kesenangan.
"Ohh Papa.. Rasakan bagaimana basahnya aku untukmu"
"Apa anakku yang manis sudah basah untuk penis Papa? Mm penis Papa di dalam vagina panas gadis kecilnya.. Penis besar Papa di dalam vagina gadisnya yang panas, vagina basah.." kata-katanya diiringi dengan tindakan saat dia bergerak di antara pahanya, tongkatnya berdenyut dengan bernafsu saat dia mempersiapkan lututnya.
"Setubuhi aku Pa.. Masukkan penismu ke dalamku"
"Sayang.. Emma yang nakal.. Buka vaginamu untuk penis Papa" tangan mereka memandu, kejantanannya membelah masuk kewanitaannya.
"Papa.. Yang besar.. Itu penuh untukku kan?"
"Ya putriku manis.. Sperma yang penuh untuk kandunganmu.. Apa kamu akan membuat Papa melakukan itu di dalam tubuhmu?"
"Ahh ya Papa.. Aku akan membuatmu menembakkannya semua ke dalam tubuhku.. Ahh ahh ahh"

Emma mulai menggerakkan pinggangnya.. Takkan menghentikan dirinya saat dia membayangkan itu. Mata mereka saling bertemu dalam sebuah kesenangan yang sempurna, mereka bergerak dengan satu tujuan, yang ditetapkan oleh kata-katanya.

"Papa akan menembakkan semuanya ke dalam kandunganmu yang subur.. Sperma Papa akan membuat bayi di dalam kandunganmu Emma sayang" tangan kekasihnya mengayun pantatnya sekarang saat dia mulai menusuk lebih dalam, matanya menatap kekasihnya ketika dia menarik pantatnya yang berotot, mendorong lebih lanjut ke dalam tubuhnya.. Memberinya hadiah yang sangat berharga.

Penis besarnya menekan dalam dan panjang, buah zakarnya yang berat menampar pantatnya saat dia mendorong ke dalam kandungannya. Dia tidak bisa menolong, hanya melihatnya, setiap gerakan mereka yang mendatangkan nikmat.. Membayangkan waktunya akan segera datang.. Memancar dari kekasihnya.. Berenang di dalam dirinya.. Membuatnya mengandung anaknya. Dia menggelinjang saat kekasihnya menyusu pada puting susunya yang diremas keras, tangan besarnya meremas payudaranya bersama-sama saat dia mengocoknya berulang-ulang.

"Ohh Papa.. Penis besarmu membuatku orgasme.. Oohh" dia berteriak, menaikkan lututnya setinggi yang dia bisa untuk memaksanya lebih dalam ke bagian terdalam vaginanya. Kekasihnya menghentak lebih cepat, meremas pantatnya untuk membuat sebuah lingkaran yang ketat pada vaginanya.. Momen yang sempurna mendekat dengan cepat saat dia menatap mata kekasihnya.

"Emma sayang.. Papa juga keluar.."
"Mm shh" Emma memperlambat gerakan kekasihnya, menenangkannya ketika waktunya datang..
"Aku ingin menahanmu saat kamu keluar.. Saat kamu memompa benihmu ke dalam tubuhku"
"Oh sayang.. Ya gadis manisku.. Tahan aku saat kukeluarkan spermaku ke dalam kandunganmu"

Dia merasa itu membesar di dalam cengkramannya, urat gemuk penisnya siap untuk berejakulasi, dan kemudian menghentak dengan liar, dan dengan masing-masing semburan yang dia rasa pancarannya yang kuat menghantam dinding kewanitaannya, membasahi hamparan ladangnya yang haus kekeringan. Bibir mereka bertemu dalam lilitan sempurna, tangisan Emma membanjiri kekasihnya kala kekasihnya menyembur dengan deras ke dalamnya. Punggung Emma melengkung, mencengkeram penisnya sangat erat saat ombak kesenangan menggulungnya. Dia ingin menahannya di sana untuk selamanya..

"Ohh Ohh aahh.. Papa melakukannya.. Isi aku.. Aahh" jantung mereka berdegup sangat keras ketika mereka berbaring bersama, terengah-engah, sampai mereka bisa berbicara.
"Oh Tuhan, Emma.. Aku sangat menginginkanmu.."

Dan untuk beberapa hari ke depan, tak ada sepatah katapun yang sanggup melukiskan momen itu..

 

Selasa, 14 Maret 2017

Alat bantu sex wanita

Jual alat bantu sex wanita


Penis Getar Goyang  | Alat Bantu Sex | Alat Bantu Sex Wanita

Alat Bantu Sex Wanita dengan bentuknya yang sangat elastis lembut dan kenyal seperti batang penis asli ini memang sangat tepat untuk digunakan oleh wanita dewasa yang sedang menginginkan kenikmatan seks namun tidak memiliki pasangan . Masturbasi adalah jalan terbaik untuk dilakukan oleh wanita yang memang selalu kesepian dan untuk membuat masturbasi menjadi lebih nikmat kami menawarkan sebuah alat sex khusus wanita yang tersedia dalam berbagai macam ukuran besar dan juga panjangnya .

Penis getar goyang  memiliki bentuk yang sangat mirip dengan penis pria dewasa cocok digunakan wanita  yang memang tidak memiliki suami dan untuk menyalurkan kebutuhan seksual wanita penis yang terbuat dari bahan silikon ini mampu memberikan kenikmatan – kenikmatan seks wanita ketika melakukan masturbasi .

Mendapatkan kepuasan seks memang tidak selalu harus berhubungan intim karena tidak semua perempuan dewasa memiliki suami oleh sebab itu bagaimana produk ini dapat membuat pengguna merasa nyaman tanpa takut akan berakibat buruk pada kesehatan kulit mainan seks benar – benar di rancang dengan baik memberikan kenikmatan, getaran, goyangan tanpa membuat lecet dinding vagina .

DI BUAT DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BERKUALITAS

Penis getar goyang di buat dari bahan silikon ini adalah alat bantu sex wanita yang benar – benar dapat memberikan kenikmatan seks pada wanita karena penis mainan ini mampu membuat gerakan atau goyangan ketika anda menekan tombol vibrator nya sehingga saat masuk ke dalam vagina akan memberikan kenikmatan yang sangat luar biasa bahkan soal rasa dan kenikmatan nya tidak kalah dengan penis asli.

Rasa tidak nyaman ketika menggunakan produk seks toys memang sering terjadi dan hal ini di karenakan bahan pembuatan nya kurang berkualitas tanpa melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum di jual sehingga dapat membuat kerugian pemakainya oleh karena itulah sebaiknya teliti sebelum membeli adalah langkah tepat buat konsumen agar benar – benar mendapatkan produk berkualitas, aman juga tidak mudah rusak .

Alat bantu seks memang sangat diperlukan untuk menambah kenikmatan seks bagi yang tidak memiliki pasangan atau yang sudah menikah karena kegunaan nya diantara lain bisa untuk menambah sensasi ketika sedang berhubungan seks dengan pasangan bahkan ketika pasangan sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan hubungan seks dikarenakan sudah orgasme maka penis ini bisa menggantikan nya dan meneruskan hubungan intim tersebut sampai anda merasakan kepuasan seks  .

Selain untuk masturbasi alat bantu sex wanita ini bisa anda gunakan sebagai alat untuk menambah variasi ketika berhubungan intim terutama bagi wanita lesbian dengan menggunakan nya maka baik anda juga pasangan pasti akan merasakan kenikmatan yang berbeda dari biasanya bahkan untuk membuat hubungan seks benar – benar nikmat penis getar goyang telah di desain dengan kelebihan nya .

Dunia mala

Dunia mala

 

DUNIA MALAM, krsumsel.com - Banyak orang menyangkal atau tidak tahu kehidupan yang sebenarnya terjadi di sekitarnya. Di balik kilau dan gemerlap serta kebaikan yang ada, sering kali sisi gelap terselimuti kepura-puraan. Hanya sedikit hasil mengamati lingkungan saja, mari simak cerita berikut tentang Kehidupan Gadis Penghibur Dunia Malam Kota Semarang, Jawa Tengah, yang seringkali dianggap tabu dan disangkal keberadaannya, tapi itulah nyatanya, prostitusi dunia malam memang bisnis tergampang, enak, tanpa modal besar dan menjanjikan.

Ketika berusia 10 tahun, tujuh tahun lalu, Noni sudah mulai mengenal pria. Saat itu ia disuruh ‘turun ke jalan’ di Semarang oleh ibu kandungnya, mengikuti jejak kakak perempuannya.Kami diharuskan menyetor sejumlah uang setiap hari,” cerita Noni mengenang masa lalunya. Tidak terlalu membekas dalam ingatannya, bagaimana pertama kali ia bergaul dengan pria di hiburan dunia malam.

“Sungguh, saya tidak ingat. Yang saya tidak bisa lupa adalah ibu marah-marah ketika saya pulang tidak membawa uang,” ujarnya. Ia sering kali disiksa, dipukul dengan gagang sapu, dan diseret keluar dari rumah karena pulang tanpa hasil. Karena kenyang pengalaman di lapangan hiburan dunia malam, saat ini Noni menjadi ‘bos’ sejumlah ABG di Semarang. Oleh anak buahnya ia dipanggil dengan sebuatn ‘mami’. Sebagai ‘mami’ muda, Noni juga melayani bila ada pria yang mengajak.

Biasanya saya tawarkan anak-anak. Tapi sering kali pria memaksa agar saya yang menemaninya, ya, terpaksa untuk menyenangkan pelanggan,” ujarnya. ABG yang menjadi anak buah Noni tidak mangkal di mall atau di tempat-tempat hiburan seperti klub malam, karaoke, atau diskotek, mereka berkeluyuran di jalan-jalan. Noni yang berwajah sensual ini gampang dijumpai di seputar Jalan Pahlawan, atau bisa menghubungi melalui handphone. Kalau ada konsumen yang memesan, harganya bervariasi antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu. Yang tarif Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu juga disediakan oleh Noni.

Salah satu anak ‘asuhnya’ yang tergolong paling imut-imut adalah Wati, 12 tahun. Menurut gadis yang masih ‘bau kencur’ ini, pelacuran dunia hiburan malam dianggapnya lebih dapat memberikan hasil yang lebih besar dan lebih cepat, dibandingkan jika dirinya harus ngamen atau berjualan koran.Sudah dua tahun Wati berada di ‘kegelapan malam’.

Awalnya, dalam usia 10 tahun, ia diperkosa tetangganya saat ia sedang tidur siang. Ketika kasus itu disampaikan kepada ibunya, Wati justru dimarahi habis-habisan. Belakangan baru diketahui, bahwa ternyata ibunya menerima imbalan sejumlah uang dari tetangganya itu. Mulai saat itulah, Wati turun ke jalanan hiburan dunia malam.

Oleh teman-temannya yang dikenali di jalanan, diberi tahu bahwa cara paling gampang untuk mendapat uang adalah bersedia melayani laki-laki. Dan ternyata betul, baru beberapa hari ‘berkeliaran’ di jalan, Wati sudah mampu membeli pakaian bagus, kosmetik, serta seabrek kebutuhannya layaknya gadis-gadis belia. Bahkan ia sering kali diajak nonton, pergi ke diskotek.

Gaya hidup ternyata menjadi faktor utama yang mendorong menjamurnya pelacuran ABG di Semarang. ABG-ABG kelas bawah bisa ditemui di daerah permukiman kaum urban atau daerah miskin seperti Bandarharjo, Gunung Brintik, Tandang, Mrican, dan berbagai perkampungan kumuh lainnya.

ABG jalanan di Semarang memang agak berbeda dengan ABG yang berada di ‘kelas atas’. Keinginannya untuk mencicipi gemerlapnya hiburan dunia malam adalah penyebab utama mereka menjual diri. Mereka bisa ditemui di sejumlah diskotek dan tempat hiburan lainnya. Mereka tidak semata mencari uang, diajak ‘muter-muter’ naik mobil mewah, sudah bisa dibawa masuk kamar.

Penampilan mereka memang cukup mendebarkan, mengenakan busana trendy beserta segala aksesoris, sepatu bermerek, parfum impor, dan handphone. Mereka juga bisa digaet dengan sebutir pil ekstasi, “Asal diberi sebutir pil, saya bersedia melanjutkan acara ke hotel,” tutur Titin. Gadis 17 tahun yang sudah biasa keluar-masuk diskotek itu, mengaku orang tuanya tidak terlalu peduli dengan kebiasaannya pulang malam.

Gadis berambut pendek dengan alis mata tebal itu mengakui tak sembarangan memilih pasangan kencannya. Dia juga tidak memasang jerat di plaza, mall, atau pusat-pusat pertokoan layaknya teman-temannya. Maklum, dia sudah cukup lama terjun menjajakan dirinya. Sehingga tahu persis lelaki yang berkantong padat atau sebaliknya. Hasrat Titin untuk menelan pil, katanya, dilakukan karena ia ingin melupakan berbagai persoalan yang ada di rumah. Dalam usia 15 tahun Titin yang hidupnya serbakekurangan itu telah dikawinkan oleh orang tuanya.

Tetapi karena perkawinan itu sendiri memang bukan kehendaknya, maka ketika melahirkan anak pertamanya Titin langsung minta cerai. Dalam kondisi mental yang labil, secara kebetulan seorang tetangganya mengajaknya ‘dolan-dolan’ ke sebuah diskotek di Jl Gajahmada,Semarang

”Di situlah pertama kali saya mengenal inex, dan pertama kali pula saya menerima tamu lelaki di hotel. Lumayan juga, diberi uang saku Rp 150.000,” kenangnya.

Keenakan dengan inex, mulailah Titin menjadi kecanduan obat. Bahkan di lingkungan hiburan dunia malam ia dikenal sebagai pecandu berat.Secara terbuka Titin mengakui, kini dia bahkan sudah mencapai dosis yang berlebihan. Sebutir pil tak lagi mempan membuatnya jadi on. Dia kini sudah mulai bermain-main dengan jenis sabu-sabu yang juga banyak dijual bebas di Semarang

“Rasanya? ”Oh, lebih nikmat dan lebih panjang. Apalagi kalau digunakan untuk bercinta, luar biasa,” ujarnya mengaku terus terang.

Setiap malam dia biasa melayani tamunya dua orang di sebuah kamar hotel di kawasan Gombel. Tak merasa capai? Dengan mata berbinar Titin justru memaparkan fantasi seksual yang sangat luar biasa. “Karena itu, pada tamu-tamu tertentu saya menyimpan nomor handphone-nya,” ucapnya genit.
Lain lagi dengan Ina, 16 tahun, yang juga sangat menyukai dunia malam. Tetapi tidak gampang untuk diajak chek in ke hotel. “Yang saya lakukan hanya untuk menemani tamu. Kalau menemani tamu biasanya saya mendapatkan tips, selain minum-minuman yang enak. Tetapi kalau tamunya mau cari booking-an, saya carikan teman lain yang mau. Biasanya setelah itu saya diberi uang lagi oleh tamunya,” ujar Ina.”Dari pengakuannya Ina memang cukup selektif memilih cowok pasangannya. Selain masih sebaya dan sama-sama muda, syarat yang lain juga harus naik mobil sendiri. “Kalau tidak selera lebih baik pulang tidur saja Mas,” ujarnya.